. . . "Selamat Datang Semoga Bisa Menjadi Sarana Mempererat Ukhuwah" "Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah." Ballighu Annii Walau Ayyah

“Ahad!”

Satu kata cinta Bilal

“Selimuti aku…!”

Dua kata cinta Sang Nabi

“Islammu, itulah maharku!”

Tiga kata cinta Ummu Sulaim

“Ya Rasulullah, saya percaya…!”

Empat kata cinta Abu Bakr

“Ya Rasulullah, izinkan kupenggal lehernya!”

Lima kata cinta Umar

Rabu, 29 Februari 2012

“IZINKAN AKU MENCINTAIMU WALAU AKU LIBERAL”: KETIKA FILSAFAT DAN CINTA TIDAK LAGI BERJARAK

-Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi- 

*Penulis adalah alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semasa kuliah aktif pada kajian-kajian Keislaman dan Filsafat di Ciputat, diantaranya HMI, Forum Kota, dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Mantan Wakil Ketua Kongres (MPR) UIN Jakarta dan Ketua BEM Bimbingan dan Konseling Islam. Selepas kuliah, kini aktif pada diskusi sabtuan INSISTS, Kajian Zionisme Internasional, dan Kuliah Peradaban Islam DISC UI. 


“IZINKAN AKU MENCINTAIMU WALAU AKU LIBERAL”: KETIKA FILSAFAT DAN CINTA TIDAK LAGI BERJARAK 
(SEBUAH NOVELET FILSAFAT ) 

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ? (QS Al ‘Ankabuut 2).

Mewaspadai Fitnah New Age Movement Dalam Membentuk Kepribadian Muslim



Oleh Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, Aktif di Kajian Zionisme Internasional.

Tidak jarang kita mengamati banyak sekali pelatihan-petihan motivasi spiritual hadir di Negara kita. Selain melejitkan potensi keimnanan, ada pula yang mengaku bisa mendekatkan spiritualitas seorang hamba kepadaNya. Caranya simpel, anda hanya disuruh kosongkan pikiran, dengarkan hati nurani, ingat dosa-dosa anda dan rasakan ada titik Tuhan hadir disitu. Pelatihan ini banyak berbandrol jutaan rupiah. Ia diisi orang-orang berdasi. Panitianya rupa-rupa warnanya. Ada yang berjilbab ketat, kerudung selempangan, sampai yang tidak menutup aurat. Yang lelaki, apalagi: necis, wangi, gagah dengan jas menyelimuti punggungnya.

Selasa, 28 Februari 2012

Merebaknya New Age Movement


Julia Maria van Tiel
Doktor Antropologi Kesehatan, menetap di Belanda

Belakangan, buku bernapaskan 
New Age Movement (Gerakan Zaman Baru atau GZB) banyak bertebaran di toko buku di Indonesia. Harganya terjangkau. Tak jarang dibumbui kata “best seller”. Judulnya menggiurkan. Sebut saja, Super Cerdas dengan Aktivasi Otak Tengah; Dahsyatnya Otak Tengah;  The Power of Blessing; Unlimited the Potency of the Brain; Spiritual Company; atau Revolusi IQ/EQ/SQ. Yang luar biasa banyak jumlahnya, buku-buku hypnoparenting dan hypnotherapy.
Aneka pelatihan terkait GZB juga marak digelar. Contohnya pelatihan body-mind-soul for succses, forgiveness teraphy, dan self healing. Lalu, ada pelatihan motivasi Neurolinguistic Programing (NLP) dengan teknik hypnose yang sedang populer.

Joanna Francis : Wahai Muslimah, Aku Iri Terhadap Kalian


muslimah

Sebuah e-mail dari Ibnu Mu’min Al-Barantiy
Joanna Francis adalah seorang penulis dan wartawan asal AS. Dalam situs Crescent and the Cross, perempuan yang menganut agama Kristen itu menuliskan ungkapan hatinya tentang kekagumannya pada perempuan-perempuan Muslim di Libanon saat negara itu diserang oleh Israel dalam perang tahun 2006 lalu.

Kita dan Protokol Zion : Institusi Pendidikan bagaikan Aquarium


protocol

Oleh: Noorul Ummay Hidayantie
[untuk akhirzaman]

Sistem pendidikan, sebuah bagian penting dalam fase kehidupan manusia. Baik pendidikan dalam arti formal, maupun pendidikan dalam arti nonformal. Pendidikan nonformal atau pendidikan yang berhubungan dengan kehidupan dimaknai berbeda bagi tiap orang, Lain halnya dengan pendidikan formal, yang biasanya diidentikkan dengan sistem pendidikan institusional di lembaga-lembaga pendidikan yang kita kenal selama ini.

Jogja D' tour...









a true story "Aku nikahkan suamiku dengan 72 bidadari"


SubhanAllah, apakah ada orang yang ingin untuk berbuat seperti itu?

seorang saudari memberitahukan kita…..
seorang saudari memberitahukan kita…..
dia pergi dan meninggalkan aku, dia pergi ketika aku
menghapus air mata

ya muslimin ini adalah benar yang mana terjadi pada ku dan aku akan menceritakannya kepadamu
aku menikah dengan seorang pemuda, dimana tidak seorangpun didunia ini yang sepertinya
setelah dua bulan pernikahan dia mengatakan padaku bahwa dia mencintai wanita lain dan cintanya pada wanita itu melebihi cintanya padaku
aku memikirkan itu dan merenungkannya beberapa saat dan kemudian aku bertanya padanya

“apakah cintamu padanya melebihi cintamu padaku?”
dia menjawab “ya, aku mencintainya melebihi cintaku padamu”

aku pun berkata “Oh suamiku pergilah dan nikahi wanita itu, karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaan ku dan kesenanganmu adalah kesenanganku”

diapun menjawab, bahwa ia tidak memiliki uang yang cukup untuk menikahi wanita itu.

Aku pun berkata padanya ”ambillah perhiasan yang aku miliki, jual-lah itu dan kemudian nikahi perempuan yang kau cintai”
Diapun mengatakan “itu mungkin akan kubutuhkan suatu hari nanti”

Tetapi dedikasiku membuatnya menerima apa yang aku berikan. Ia mengambilnya dan menjualnya kemudian di berangkat untuk mencari cintanya

Dia meninggalkan aku, walaupun itu tidak berlangsung lama setelah kami menikah. Satu bulan berlalu, dua bulan, satu tahun, dua tahun, tiga tahun… namun suamiku tercinta tidak mengunjungiku

Dia mengatakan melalui telepon bahwa dia terikat dengan pekerjaan dan dia tidak dapat mengunjungiku.
Aku menyeka air mataku, siang dan malam dengan merasakan kepahitan dari perpisahan
Apakah kau berfikir bahwa aku akan membencinya?

Tidak, aku tidak pernah membencinya. Dia adalah cintaku…aku berdiri disampingnya dan mempercayainya karena dia adalah orang yang benar (beriman) dan menepati janji. Aku rindukan untuk berbicara dengannya. Pendengaranku sangat senang ketika aku medengar kata-katanya yang baik, suaranya yang manis (merdu) menenangkan pendengaranku dan tubuhku. Kadang itu lewat satu bulan dan dia tidak mengabariku

Oh betapa dinginya hati ini dan tidak berperasaannya dia. Oh betapa dinginnya hati ini dan tidak bijaksananya dia

Bagaimana beraninya kau itu tanpa berbicara denganku?
Aku tidak dapat berani selama itu, tetapi bagaimanapun lelaki, selalu lebih kuat, mereka lebih berani dan lebih berguna (patut).

Kemudian dia meneleponku. Aku merasa bahwa seluruh dunia berada dalam genggamanku.aku menyembuyikan suaraku dan suara sengauku untuk menunjukkan padanya bahwa aku tidak sedih. Aku berbicara dan air mata membasahi pipiku suaraku menyebabkan berkas kepedihan. Aku menyembunyikan rasa dukaku dalam diriku. Aku menutup rintihan dan rasa sakitku di dalam empat dinding hatiku. Aku harus menunjukkan bahwa aku kuat, sehingga aku tidak membuat suamiku sedih. Lelaki seperti apa dia, yang meninggalkan perempuan yang baru dinikahinya untuk mencari wanita lain? Perempuan seperti apa dia, yang menjual perhiasannya untuk pernikahan suaminya aku kagum. Aku heran pada kalian berdua….

Dalam hari-hari kegelapan dan kesedihan, tidak ada sebuah hari yang membahagiakan…..

*************Telepon berbunyi, Heyya cepat-cepat mengangkat telepon***********

sebuah suara yang berat “aku ingin berbicara kepada saudari Heyya”

“Ya, aku adalah Heyya”

dia mengatakan “aku seorang ikhwan dari Chechnya, bersabarlah dan berharaplah pada pahala Allah

KARENA SUAMIMU MENINGGAL DALAM KEADAAN SHAHIID SETELAH PERANG YANG BERAT MELAWAN RUSIA DI CHECHNYA HARI INI

Bersabarlah dan berharaplah akan pahala dari Allah”

aku memegang diriku sendiri dan mengatakan “Alhamdulillah”
aku menutup telepon dan masuk pada sebuah kehisterisan , penderitaan, rasa sakit, kebahagiaan. Dan semua emosi datang pada saat yang sama.
tetapi ibuku bersedih

“Heyya, Heyya, ada apa, siapa yang menelepon?”

Aku tidak dapat mengatakan padanya. Aku menangis dan tertawa
Dia merangkulku dengan berkata “Heyya, katakana padaku apa yang terjadi, tolong”
Dengan cara yang panjang aku katakan pada ibuku
“Oh ibuku, siapa yang ingin mengucapkan selamat padaku maka aku terima. Dan siapa yang ingin meratapi ku maka tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruanganku”
Allahhu AKBAR. Yang datang hanyalah sedikit yang mana dapat dihitung dengan jari-jari. SubhanAllah.

Oh suamiku akhirnya kau menemukan kekasihmu
Oh suamiku kau sekarang pengantin dan kau akan menikah dengan 72 bidadari Hoor ul ayn
Mereka semua lebih cantik dibandingkan dengan Heyya dan lebih menyenangkan dibandingkan dengan Heyya.
Oh suamiku aku berharap aku dapat berbagi dengan si cantik dan menyenangkan Hoor ul ayn

apakah kau akan melupakan Heyya? 

Jangan pernah, aku tidak berfikir bahwa kau dapat melupakan Heyya
Selama tiga tahun aku merasakan kepahitan dari perpisahan kita dan tidak pernah mempercantik mataku
Tetapi aku berharap untuk diriku sendiri, aku berharap untuk diriku sendiri bahwa aku akan menemuimu in surga Firdaus

Cintaku kau adalah pahlawan dan shahiid InshaAllah!!!

Kau telah meninggalkan rumahmu yang nyaman untuk tinggal di dalam hutan dan gua-gua di Chechnya
Dibawah dentuman Bom-bom dan granat-granat. Kau harus meninggalkan seorang perempuan muda untuk tidur dalam salju dan bukit-bukit.
Aku teringat apa yang kau katakana padaku

“Heyya, aku tidak dapat tidur dengan nyenyak, situasi ini membuat saudari-saudari kita di Chechnya telah direndahkan,

Karena situasi ini-lah hatiku berduka cita dan air mata mengalir dari mataku”
Oh suamiku, kau adalah seoarang pria dengan karakter yang baik, nasib yang menimpa ummat ini mengganggumu dan kau menyelesaikan kesusahan umat muslimin

Aku mengucapkan selamat kepadamu atas surga bi idhnillah
Aku mengucapkan selamat kepadamu atas.persahabatan mu dengan Hamza, Ja’far, Abu bakr, Mus’ab
aku mengucapkan selamat kepadamu atas kehadiranmu bersama nabi kita tercinta nabi Muhammad saw….
Aku berharap untuk mu jalan yang tidak berliku

Aamiin



____________________________________

Alih bahasa || Milestones 

Di Unduh: Jahizuna site

(saif al battar/arrahmah.com)

Senin, 27 Februari 2012

Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga

Muslimah, hebat rasanya ketika mendengar ada seorang wanita lulusan sebuah universitas ternama telah bekerja di sebuah perusahaan bonafit dengan gaji jutaan rupiah per bulan. Belum lagi perusahaan sering menugaskan wanita tersebut terbang ke luar negri untuk menyelesaikan urusan perusahaan. Tergambar seolah kesuksesan telah dia raih. Benar seperti itukah?

Kisah Mahar Paling Mulia

Sejarah telah berbicara tentang berbagai kisah yang bisa kita jadikan pelajaran dalam menapaki kehidupan. Sejarah pun mencatat perjalanan hidup para wanita muslimah yang teguh dan setia di atas keislamannya. Mereka adalah wanita yang kisahnya terukir di hati orang-orang beriman yang keterikatan hati mereka kepada Islam lebih kuat daripada keterikatan hatinya terhadap kenikmatan dunia. Salah satu diantara mereka adalah Rumaisha’ Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin Najar Al-Anshariyah Al-Khazrajiyah. Beliau dikenal dengan nama Ummu Sulaim.

Siapakah Ummu Sulaim ?

Ummu Sulaim adalah ibunda Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, salah seorang sahabat Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkenal keilmuannya dalam masalah agama. Selain itu, Ummu Sulaim adalah salah seorang wanita muslimah yang dikabarkan masuk surga oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari kalangan Anshar yang telah teruji keimanannya dan konsistensinya di dalam Islam. Kemarahan suaminya yang masih kafir tidak menjadikannya gentar dalam mempertahankan aqidahnya. Keteguhannya di atas kebenaran menghasilkan kepergian suaminya dari sisinya. Namun, kesendiriannya mempertahankan keimanan bersama seorang putranya justru berbuah kesabaran sehingga keduanya menjadi bahan pembicaraan orang yang takjub dan bangga dengan ketabahannya.

Dan, apakah kalian tahu wahai saudaraku???

Kesabaran dan ketabahan Ummu Sulaim telah menyemikan perasaan cinta di hati Abu Thalhah yang saat itu masih kafir. Abu Thalhah memberanikan diri untuk melamar beliau dengan tawaran mahar yang tinggi. Namun, Ummu Sulaim menyatakan ketidaktertarikannya terhadap gemerlapnya pesona dunia yang ditawarkan kehadapannya. Di dalam sebuah riwayat yang sanadnya shahih dan memiliki banyak jalan, terdapat pernyataan beliau bahwa ketika itu beliau berkata, “Demi Allah, orang seperti anda tidak layak untuk ditolak, hanya saja engkau adalah orang kafir, sedangkan aku adalah seorang muslimah sehingga tidak halal untuk menikah denganmu. Jika kamu mau masuk Islam maka itulah mahar bagiku dan aku tidak meminta selain dari itu.” (HR. An-Nasa’i VI/114, Al Ishabah VIII/243 dan Al-Hilyah II/59 dan 60). Akhirnya menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan mahar yang teramat mulia, yaitu Islam.

Kisah ini menjadi pelajaran bahwa mahar sebagai pemberian yang diberikan kepada istri berupa harta atau selainnya dengan sebab pernikahan tidak selalu identik dengan uang, emas, atau segala sesuatu yang bersifat keduniaan. Namun, mahar bisa berupa apapun yang bernilai dan diridhai istri selama bukan perkara yang dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesuatu yang perlu kalian tahu wahai saudariku, berdasarkan hadits dari Anas yang diriwayatkan oleh Tsabit bahwa Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda, “Aku belum pernah mendengar seorang wanita pun yang lebih mulia maharnya dari Ummu Sulaim karena maharnya adalah Islam.” (Sunan Nasa’i VI/114).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang kita untuk bermahal-mahal dalam mahar, diantaranya dalam sabda beliau adalah: “Di antara kebaikan wanita ialah memudahkan maharnya dan memudahkan rahimnya.” (HR. Ahmad) dan “Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya.” (HR. Abu Dawud)

Demikianlah saudariku muslimah…
Semoga kisah ini menjadi sesuatu yang berarti dalam kehidupan kita dan menjadi jalan untuk meluruskan pandangan kita yang mungkin keliru dalam memaknai mahar. Selain itu, semoga kisah ini menjadi salah satu motivator kita untuk lebih konsisten dengan keislaman kita. Wallahu Waliyyuttaufiq.

sumber: muslimah

7 Surga eh... 7 Jingle Radio

Jangan cuma lihat dapur, lihat hasil penyajiannya...

Bermula postingan saya berupa hasil rekaman sendiri di forum diskusi elektronika di fb khususnya Radio , eh ternyata banyak yang respon tapi ampun... Cukup 7 radio aj, yang lain kalau mau juga minta dibikinin harus ada negoisasi (bahasa apa itu). Wkwkwk, bagi yang berminat bisa hubungi saya ok, masalah harga bersahabat barter peralatan juga boleh !!! 

Pass FM Trenggalek
http://www.mediafire.com/?lqzv7ab0ta8hy26
Gaboz FM Banyumas
http://www.mediafire.com/?g5m6jax97dk5zju
Fresh FM Rembang
http://www.mediafire.com/?pcwn8aujgbddrlt
Annajiyah FM Bandung
http://www.mediafire.com/?u08niad1idagutd
FRI FM Sleman
http://www.mediafire.com/?g8nyylpycdehst1
Cap Singo FM Tayu
http://www.mediafire.com/?6x58o2js26m9aoo
Vin FM Jakarta Timur
http://www.mediafire.com/?jkl8pq5urpqs6vs

UPDATE

Alhamdulillah akhirnya bisa memiliki alat rekam standar dan insyaallah bisa memproduksi dengan kualitas suara yang lebih bagus...



Contoh hasil...
Radio Angling Darma Tulungagung
http://www.mediafire.com/?nczitzth3l9yi8i

Jumat, 24 Februari 2012

Facebook vs Dinding Ratapan

Tahukah anda apa makna WALL?

Yup... Ia bermakna DINDING. Lalu kenapa dengan dinding?

Saya lanjutkan. 

Siapakah yang membuat FB? Mark Zuckerberg seorang berbangsa YAHUDI. Apa kaitannya WALL & YAHUDI? Kaitan keduanya sangat erat.

DINDING RATAPAN.

Didinding itu mereka menangisi dosa-dosa mereka,meluahkan harapan,ratapan dan segalanya. Itulah tujuan mereka membuat FB.

Dan tanpa kita sadari, kita lebih banyak mengadu masalah diFB daripada mengadu kepada ALLAH SWT, lebih mengutamakan update status daripada shalat dan dzikir kepada ALLAH SWT. 

Hati-hatilah sahabat, bisa-bisa kita nanti menjadi ''Tassyabuh'' atau menyerupai kaum lain (Yahudi). Nabi melarang dalam sabdanya: '' Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dalam golongannya."

Oleh karena itu, jangan jadikan WALL FB sebagai tempat luahan perasaan seperti mereka. Tapi jadikanlah ia sebagai tempat membagi ilmu dan nasehat kebaikan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Walaupun hanya kepada 1 orang.

Jadikan Wall FB sebagai media untuk menyebarkan dakwah.

Jika anda belum percaya silahkan buka Google dan Search:'' Wailing Wall Of Israel''.

Mari kita renungkan.

'' Sungguh kalian akan mengikuti langkah2 orang2 sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Bahkan seandainya mereka masuk lubang biawakpun niscaya kalian ikut masuk pula kedalamnya. Para sahabat bertanya:'Siapakan mereka itu Ya Rasulullah?'. Beliau menjawab:'' Ahli Kitab (Nasrani & Yahudi). ! Siapa lagi kalau bukan mereka? " [HR. Imam Bukhari]

Jadi postkanlah kata2 hikmah / nasehat / ayat Al-Quran, Hadits,Ulama terdahulu tentang agama Islam. Gunakan peluang Yahudi/Nasrani yang akan merusak umat Islam dengan membangunkan agama Islam melalui platform mereka.

Ini ilmu baru. Yuk kita amalkan dan dishare keteman yang lain.

Mari kita jalani kehidupan ini dengan ilmu dan iman.

Semoga Allah Ridho....
(disadur dari fb: Pendidikan Quran Habiburahman)

Kamis, 23 Februari 2012

Bolehkah Memukul Anak?

Saudaraku… permasalahan ini termasuk masalah yang wajib dipahami oleh setiap orangtua. Sikap yang diambil tentunya beragam sesuai dengan kesalahan yang dilakukan anak. Perlu diperhatikan apakah anak memahami kesalahan itu dan mengetahui dosa dan bahayanya ataukah tidak?

Mengapa Yang Dihancurkan Yahudi Pertama Kali Adalah Wanita?


Mengapa Yang Dihancurkan Yahudi Pertama Kali Adalah Wanita? (1) 
Selasa, 16/08/2011 14:27 WIB


“Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asal ia pernah mendapatkan pengasuhan seorang ibu yang baik. Sebaliknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya, hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang dihancurkan pertama kali oleh Yahudi adalah wanita.” 

Ucapan diatas dilontarkan oleh Muhammad Quthb, dalam sebuah ceramahnya puluhan tahun silam. Muhammad Quthb adalah ulama Mesir yang concern terhadap pendidikan Islam sekaligus pemikir ulung abad 20.

Bahagia Menurut Hamka

Prof. Haji Abdul Malik Karim Amrullah, yang lebih akrab dipanggil -- Buya Hamka -- dikenal sebagai ulama besar. Tafsir al-Azhar, karya utamanya, hingga kini banyak menjadi rujukan umat Islam di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bagaimanakah uraiannya tentang jiwa yang “bahagia”? Kebahagiaan inilah yang senantiasa dicari orang. Sayangnya, banyak yang tersesat lantaran tidak tahu mesti mencarinya kemana, atau bahkan tidak tahu bahagia itu apa.

Sebagian orang mengatakan bahwa kebahagiaan itu letaknya pada harta. Akan tetapi yang berpikiran begini adalah orang yang putus asa dalam kemiskinannya. Hendak menjadi kaya namun selalu gagal. Kadang-kadang pendapatnya tak didengar orang lantaran ia miskin. Karena itu diputuskannyalah bahwa bahagia itu pada uang, bukan lainnya. Kaidahnya ini berasal dari hati yang kecewa.

Banyak juga yang tidak menemukan kebahagiaan meskipun ia sudah mencapai maksudnya. Contohnya adalah orang miskin yang mengejar kekayaan, sebab dalam bayangannya, jika kaya ia akan mampu menolong sesama. Akan tetapi, setelah kaya ia malah menjadi sombong dan kikir. Ada negarawan yang ketika menjadi anggota parlemen berjanji akan menolak segala kezaliman, namun setelah jadi Presiden atau Perdana Menteri justru ia sendiri yang menzalimi rakyatnya.

Pada dasarnya mereka yang menilai kebahagiaan dengan materi hanyalah orang-orang yang tertipu, karena segala sesuatu yang ada di dunia ini hanya memiliki harga sesuai kemampuan manusia untuk menghargainya. Buku yang sarat ilmu hanya akan dijual kiloan di pasar loak oleh para penjual yang tak mengerti isinya. Orang yang tak paham bedanya emas dan kuningan akan menjual keduanya dengan harga yang sama.

Manusia juga punya kecenderungan untuk rindu pada sesuatu yang belum ada padanya, sebab segala isi dunia ini indahnya sebelum ada di tangan. Contohnya Rockefeller, yang sepanjang hidupnya mengejar kekayaan, namun setelah menjadi miliuner, semuanya itu tak lagi berarti. Di usianya yang sudah 97 tahun, ia hanya ingin agar dicukupkan hidupnya menjadi 100 tahun. Ternyata harta yang banyak itu tak mampu sekedar untuk membeli kekurangan yang tiga tahun, karena pada tahun itu juga ia wafat. Sesuatu yang belum kita miliki sering disangka menjanjikan kebahagiaan, namun manusia kerap kali tidak mampu menghargai apa-apa yang sudah dimilikinya.

Menurut Hamka, Islam mengajarkan pada manusia empat jalan untuk menuju kebahagiaan. Pertama, harus ada i’tiqad, yaitu motivasi yang benar-benar berasal dari dirinya sendiri. Kedua, yaqin, yaitu keyakinan yang kuat akan sesuatu yang sedang dikerjakannya. Ketiga, iman, yaitu yang lebih tinggi dari sekedar keyakinan, sehingga dibuktikan oleh lisan dan perbuatan. Tahap terakhir adalah ad-diin, yaitu penyerahan diri secara total kepada Allah, penghambaan diri yang sempurna. Mereka yang menjalankan ad-diin secara sempurna tidaklah merasa sedih berkepanjangan, lantaran mereka benar-benar yakin akan jalan yang telah Allah pilihkan untuknya.

Ada pula sifat-sifat yang menjauhkan manusia dari kebahagiaan, antara lain adalah takut mati. Pada dasarnya perasaan ini menimpa mereka yang tak tahu mati. Mereka tidak tahu kemana jiwa raganya pergi sesudah mati, atau disangka setelah tubuhnya hancur maka jiwanya pun ikut hancur, sedangkan alam ini kekal dan orang lain terus mengecap nikmat, sementara dirinya tak ada lagi di sana. Ada juga yang menyangka bahwa kematian itu adalah penyakit yang paling hebat. Akan tetapi semua penyakit ada obatnya, kecuali kematian, karena kematian itu bukanlah penyakit. Sebagian orang memang suka hidup lama tetapi tak suka tua. Pikiran semacam ini, menurut Hamka, tidaklah waras.

Dalam ajaran Islam, kematian adalah belas kasihan Tuhan kepada hamba-hamba-Nya. Manusia disuruh pergi ke dunia, dan kemudian dipanggil pulang. Agama menyadarkan kita bahwa kematian itu telah pasti bagi kita, dan karenanya, kita sungguh-sungguh berusaha memperbaiki hidup, agar sesudah hidup itu kita beroleh kematian yang nikmat adanya, yaitu kematian dalam keadaan memperoleh ridha Allah.

Orang seringkali membayangkan apa yang akan dijumpainya sesudah mati. Mereka yang takut mati barangkali sudah menyadari dosanya lebih banyak daripada kebaikannya, sehingga takut kalau harus di-hisab. Tetapi ada pula orang seperti Bilal bin Rabah ra. yang mengatakan dirinya bahagia di saat menghadapi sakaratul mautnya, lantaran dengan kematian itulah ia bisa berkumpul kembali dengan Rasulullah saw. yang sangat ia cintai.

Oleh karena itu, pesan Hamka, jika ingin jadi orang kaya, maka cukupkanlah apa yang ada, peliharalah sifat qana’ah, jangan bernafsu mendapatkan kepunyaan orang lain, hiduplah sepenuhnya dalam ketaatan kepada Allah saja. Kekayaan hakiki ialah mencukupkan apa yang ada, baik banyak maupun sedikitnya, sebab ia adalah nikmat dari Allah. Jika kekayaan melimpah, ingatlah bahwa harta itu untuk menyokong amal dan ibadah. Harta tidak dicintai karena ia harta, melainkan hanya karena ia pemberian Allah, dan ia dipergunakan untuk sesuatu yang bermanfaat. Inilah jiwa yang bahagia! (***)

Oleh: Ir. Akmal 
(Alumnus ITB, Peserta Program Kaderisasi Ulama DDII)

Prof. Dr. Malik Badri: Psikologi Modern Tidak Netral

Lebih dari setengah abad menggeluti psikologi modern, pakar bernama lengkap Malik Babikir Badri ini dikenal luas lewat bukunya The Dilemma of Muslim Psychologists. Ketidakselektifan psikolog muslim, menurutnya, telah menyebabkan mereka mengikuti pola pikir dan pendekatan kaum Yahudi dan Kristen, meskipun cara itu berkualitas rendah dan tidak islami. Persis seperti dinyatakan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadis: “… bahkan jika mereka masuk ke dalam lubang biawak pun, orang Islam tanpa pikir panjang akan mengikutinya.” Yakni mengambil bulat-bulat psikologi Barat modern dan menerapkannya di dunia Islam.

Prof. Malik Badri lulus dari American University of Beirut tahun 1956, meraih doktor dari Universitas Leicester, Inggris 1961, dan mengantongi gelar profesor sejak 1971. Namanya tercatat sebagai Fellow dan Chartered Psychologist, British Psychological Society, anggota dewan pakar UNESCO, dan pendiri sekaligus presiden International Association of Muslim Psychologists. Kini ia tercatat sebagai pengajar di Universitas Islam Internasional Malaysia. 
Di tengah beragam kesibukannya, pria asal Sudan kelahiran 16 Februari 1932 dan ayah tujuh anak ini, Senin (7/9) petang lalu menerima wartawan Islamia, Dr. Syamsuddin Arif, di kantornya, di kampus Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM) Gombak, Kuala Lumpur. 

Apa yang melatari Anda menjadi ahli psikologi?
Awalnya saya ingin kuliah bidang farmasi. Namun, setelah mengambil mata kuliah psikologi, minat saya berubah. Apalagi waktu itu – tahun 1950-an -- psikologi sebagai disiplin tersendiri sama sekali belum dikenal. Di negara-negara Arab ketika itu psikologi hanya diajarkan sebagai cabang dari ilmu pendidikan. Kemudian secara pribadi sebagai Muslim saya juga tertarik untuk memahami ajaran agama saya terutama yang berkaitan dengan sains modern. Saya pikir, orang Islam harus belajar psikologi agar bisa menanggulangi berbagai krisis sosial yang diimpor dari Barat. Dua hal itulah yang mendorong saya untuk menekuni psikologi. 

Banyak yang bilang gagasan ‘psikologi Islam’ itu omong kosong. Pendapat Anda?
Hemat saya, orang yang berpendapat seperti itu sesungguhnya tidak paham psikologi dan tidak tahu Islam. Ia tidak mengerti kedua-duanya. Kalau di Barat sendiri sekarang ini hampir tidak ada ahli psikologi yang mengingkari adanya ‘psikologi Islam’. Anehnya yang mengatakan tidak ada ‘psikologi Islam’ itu justru orang Islam yang masih yakin bahwa sebagai sebuah sains, psikologi itu netral. Padahal, para psikolog Barat saat ini mulai menyadari bahwa ilmu psikologi yang berkembang di Barat selama ini sesungguhnya terkait erat dengan nilai-nilai budaya mereka (culture-bound).

Artinya, psikologi Barat itu produk orang Barat dan untuk kebutuhan masyarakat Barat. Bahkan ahli-ahli psikologi di Inggris dan Perancis sekarang ini mulai mengeluhkan betapa kentalnya pengaruh kultur Amerika dalam psikologi kontemporer. Karena buku-buku rujukannya karangan psikolog-psikolog Amerika, maka mahasiswa Inggris dan Perancis sesudah lulus pun ikut-ikutan corak dan gaya psikologi Amerika. Padahal psikologi Amerika itu dasarnya adalah eksperimen terhadap binatang seperti tikus, monyet, kelinci, burung merpati dan mahasiswa yang kesimpulannya belum tentu berlaku untuk manusia atau konteks budaya di tempat lain. Itulah sebabnya sejak lama orang-orang Rusia menolak psikologi Amerika seraya membangun psikologi Rusia yang lebih sesuai dengan dan untuk orang Rusia. Mereka berupaya membuat teori-teori baru dan eksperimen tersendiri, seperti yang dilakukan Ivan Pavlop pada tahun 1960-an. Kritik terhadap psikologi modern yang sekular juga banyak dilontarkan oleh kalangan Katolik di Barat. Makanya, bagi saya, aneh kalau orang Islam masih menelan bulat-bulat psikologi dari Barat. 

Bisa Anda jelaskan apa yang salah dengan psikologi modern?
Psikologi modern dibangun diatas asumsi-asumsi yang keliru tentang manusia. Apa hakikat manusia? Jawaban kepada pertanyaan inilah yang mendasari pelbagai teori psikologi tentang kepribadian. Misalnya teori Sigmund Freud yang mengajarkan bahwa manusia hanyalah hewan yang bertindak atas dorongan-dorongan seksual-agresif dari bawah-sadarnya. Dari sini ia membangun psikoterapinya. Cara mengobati orang sakit jiwa ialah dengan membawa si pasien keluar dari bawah-sadar ke alam sadarnya.

Ada juga Watson, yang menganggap manusia tak lebih dari hewan yang perilakunya ditentukan sepenuhnya oleh lingkungan. Mereka ini tidak percaya akan wujudnya jiwa. Maka fokusnya hanya lingkungan. Bagaimana mengubah perilaku manusia dengan mengubah lingkungannya. Apakah Anda kira konsep mereka tentang manusia itu diperoleh dari penelitian di laboratorium? Tidak. Semua itu sebenarnya hasil reka-reka semata. Nah, sebagai Muslim, Anda tentu tidak bisa menerima pandangan-pandangan semacam itu. Konsep Islam tentang manusia kan lain. Maka psikologi kita pun mestinya berbeda. 

Yang Anda maksud dengan ‘dilemma psikolog Muslim’ itu apa?
Buku itu asalnya makalah yang saya tulis untuk pertemuan ikatan ahli ilmu sosial muslim Amerika tahun 1976. Judulnya “Muslim psychologists in the Lizard's hole” (psikolog muslim dalam lubang biawak) yang kemudian diterbitkan di Journal of Muslim Social Scientists, sebelum saya kembangkan menjadi buku. Yang ingin saya tegaskan ialah psikologi itu wilayah yang sangat luas, dimana hanya beberapa keping saja layak disebut sains, seperti neuropsikologi, psikofarmasi, psikokimia dan sebagainya. Sementara sebagian besarnya lebih tepat disebut sebagai ’pseudo-science’ – meminjam istilah psikolog kawakan Sigmund Koch. Ini penting diketahui oleh psikolog muslim, terutama ketika mengajar mahasiswa. Kita mesti selektif, pandai memilah dan memilih mana yang berguna dan mana yang bermasalah. Saya tidak mengatakan bahwa semua teori psikologi modern harus dibuang. Misalnya, kita jelas menolak asumsi psikologi behavioristik bahwa manusia itu hewan belaka. Tetapi terapi behavioristik yang menekankan pentingnya imbalan dan ganjaran boleh saja kita terapkan. Namun sebagai muslim alangkah baiknya kalau diikuti juga petunjuk dan tuntunan Islam dalam menangani penderita. Disinilah perlunya psikolog muslim juga memiliki wawasan keilmuan Islam yang memadai.

Pandangan Anda mengenai Islamisasi psikologi?
Saya punya dua teori tentang Islamisasi. Pertama, yang saya namakan “Islamisasi A”, ialah bagaimana kita mengubah orang menjadi Muslim yang lebih baik. Adapun “Islamisasi B” ialah bagaimana menjadikan psikologi sebuah ilmu yang sesuai dan bermanfaat bagi umat Islam. To use Islam to help Muslims. 

Apa yang mesti dilakukan untuk membangun psikologi Islam?
Membangun psikologi Islam tidak semudah membalik telapak tangan. Ia memerlukan kerja kolektif yang serius dan makan waktu lama. Prosesnya terdiri dari tiga tahap. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengkaji secara intensif karya-karya ilmuwan Muslim tentang jiwa manusia. Saya sendiri baru saja menyelesaikan sebuah buku tentang psikologi kognitif menurut al-Balkhi. Dalam hal ini saya tidak sependapat dengan sikap kalangan tertentu yang mencemooh kajian khazanah klasik. Sebab, kalau Anda perhatikan, orang-orang Barat sendiri selalu kembali kepada pemikir silam semisal Plato dan Aristotle dan membanggakan tokoh-tokoh dari kalangan mereka kepada mahasiswanya. Nah, semestinya kita juga mengenalkan para ilmuwan Muslim kita kepada mahasiswa dan masyarakat kita.

Tahap berikutnya, setelah kajian-kajian semacam itu dilakukan, mulailah sedikit demi sedikit membangun psikologi kita sendiri –psikologi yang berangkat dari kebutuhan dan worldview kita sebagai Muslim. Dan ini perlu dilakukan dengan sikap “seolah-olah psikologi Barat itu tidak ada sama sekali” (forgetting the Western psychology, as if there is no psychology at all!). Nah, sesudah itu baru kita coba gagas teori-teori dan metode-metode baru untuk riset dan terapi. Jadi, psikologi Islam itu bukan sekadar justifikasi ilmu Barat dengan dalil-dalil al-Qur’an dan Hadis. (***) insistnet.com

Rabu, 22 Februari 2012

Palembang - Manna



























Plugin #Indonesia tanpa JIL


#Indonesia tanpa JIL

Untuk membantu mendukung gerakan #Indonesia Tanpa JIL mari kita pasang banner #Indonesia Tanpa JIL. Plugin ini berfungsi untuk menampilkan banner kecil di sebelah kanan atas blog, pada banner tersebut saya letakkkan link menuju fanspage#Indonesia Tanpa JIL di facebook dan insyaallah tidak mengganggu blog anda. untuk contohnya bisa di lihat di halaman atas sebelah kanan blog saya. langsung saja saya tulis di sini cara memasangnya :

Blog Blogspot / Blogger.com
  • Copy script ini :

<pre style="text-align: -webkit-auto; word-wrap: break-word; white-space: pre-wrap; "><a href="http://www.facebook.com/IndonesiaTanpaJIL" target=”_blank” style="display:scroll;position:fixed;top:1px;right:1px;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvm3YzOVA7G6ZacjHJGteX99mDrAwg7vmbSvy_H6wg7EATB9a_hgIUBVSdIUlaEsQoTpHakt1kP9ijU4RXBNzyaMhbCquOeQZr9eC7_XAWEOUyBZ7SWFkxQFjMFpHX89_AFiPSJfDGNAsp/s1600/antiJIL.png" /></a></pre>
  • Login ke akun blogspot Anda kemudian masuk ke Home
  • Kemudian Klik nama Blog kita,  setelah itu secara otomatis kita akan masuk ke Pageelements selanjutnya klik Tata Letak

  • Cari tulisan sembarang Tambah Wigdet kemudian pilih + HTML/JavaScript

indonesia tanpa jil
  • Paste kode yang tadi di copy kedalam kolom yang tersedia, setelah itu klik Simpan

  • Setelah itu secara otomatis kita kembali ke Pageelements, klik Simpan Pengaturan silahkan lihat blog Anda semoga menjadi ladang dakwah

Sekian dari saya semoga bermanfaat, mari kita serukan gerakan #Indonesia Tanpa JIL agar Islam Liberal bisa hangus dari negri kita ini.
ALLAHUAKBAR ...!!!

Jumat, 17 Februari 2012

Pakar Kejiwaan: Berfikir Liberal Bagian Dari Penyakit Mental



Dalam literatur Psikologi Islam, gagasan liberal ternyata bukan saja terkait problematika pemikiran, namun juga mental. Mental yang sakit akan membuat seseorang mudah terjebak dalam corak berfikir menyimpang. Artinya mental yang kuat akan sangat menentukan untuk membantuk iman yang sehat.

Profesor Syamsu Yusuf adalah Guru Besar Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung yang sangat concern mengkaji hal itu. Tidak hanya itu, Prof. Syamsu juga merupakan salah satu pakar yang memfokuskan diri untuk mengkaji masalah Mental Hygiene (Kesehatan Mental) khususnya dalam frame atau perspektif Islam.

Di tengah kesibukannya, aktivis Institut Pemikiran Islam dan Pembangunan Insan (PIMPIN), Rushdie Kasman, berhasil mewawancarai Prof. Syamsu (panggilan akrab) tentang kepribadian sekularis dalam perspektif Psikopatologi Islam.

Bisa Anda Jelaskan Makna Mental Hygiene?

Mental hygiene merupakan proses atau upaya yang dilakukan untuk menjaga dan merawat mental seseorang, dan mental hygiene itu sendiri memiliki fungsi biasanya dalam lingkup pendidikan, di antaranya fungsi preventif atau pencegahan, perbaikan atau ameliorative dan suportif atau pengembangan. Kesehatan mental sendiri memiliki keterkaitan dengan penyesuaian diri, yaitu penyesuaian diri yang normal (well adjustment) yang berlawanan dengan maladjustment.

Apa perbedaan mental hygiene dengan Psikopatologi?

Psikopatologi merupakan bagian dari mental hygiene. Psikopatologi merupakan indikasi mental yang tidak sehat.

Apa yang menjadi ciri individu yang sehat mental?

Sebagaimana disebutkan tadi, individu yang sehat mental apabila mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, terhindar dari gangguan jiwa (neurosis). Neurosis atau gangguan jiwa itu berbeda dengan sakit jiwa atau psikosis, selain itu ciri mental yang sehat jika individu mencapai kebahagian pribadi dan orang lain.

Bagaimana ciri mental hygiene dalam perspektif Islam?

Kalau dalam Islam, mental hygiene didasarkan pada al Qur’an dan hadits. Ciri orang yang memiliki kesehatan mental di antaranya, jujur, tidak iri, saling menolong, rajin beribadah. Initnya, orang yang memiliki mental yang sehat apabila mengikuti perintah Allah dan Rasulnya.

Saat ini, sebagian besar umat Islam telah terjangkit virus sekuler-liberal, bagaimana hal ini ditinjau dari perspektif mental hygiene (berperspektif Islam)?

Mental itukan terkait dengan cara atau pola berpikir. Islam itu adalah agama yang menyeimbangkan antara duniawi dan ukhrawi. Oleh karena itu, segala sikap dan perilaku maupun tindakan yang kita lakukan seharusnya diseimbangkan antara duniawi dan ukhrawi jangan dipisahkan. Pemisahan antara duniawi dan ukhrawi inilah yang disebut dengan sekuler. Jadi kita umat Islam saat ini hanya merasa menjadi muslim ketika berada dalam Masjid, namun setelah keluar dari masjid kita bebas melakukan maksiat.

Terkait perilaku sekularis dan liberalis, itu kan bertentangan dengan ajaran Islam. Perlu saya tegaskan kembali, faktor mental juga erat kaitannya dengan cara berpikir, jika hal itu (cara berpikir) diarahkan pada cara yang salah menurut Al Qur’an dan Hadits, misalnya perilaku sekularis dan liberalis yang selalu atau mencoba memisahkan hal-hal yang bersifat duniawi dan ukhrawi maupun merubah hukum-hukum Tuhan, maka dalam perspektif Islam itu dapat dikategorikan sakit mental.


http://www.eramuslim.com/

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites